Pentingnya Mengenali Diri dalam Penentuan Program Studi Kuliah
Salah satu kegalauan yang dihadapi oleh siswa SMA atau SMK—terutama yang duduk di kelas 12—adalah menentukan program studi kuliah. Ada rasa takut ‘salah jurusan’ karena tidak tahu apa yang diinginkan di masa depan. Atas alasan inilah, asesmen bimbingan karier sangat diperlukan agar siswa bisa tahu di mana minat dan bakat mereka. Sekarang ini, ada banyak sekali tes yang bisa dicoba oleh para siswa untuk lebih mengenal dirinya. Bahkan, ada pula program CSR pendidikan One 4 One yang diberikan secara gratis untuk satu siswa SMA dan SMK yang diselenggarakan oleh ASI Asia Pacific.
Menurut Anna Vedel, psikolog dari Universitas Aarhus, Denmark, proses memilih program studi untuk kuliah sangat ditentukan oleh kepribadian masing-masing. Siswa yang sudah paham dengan keinginan dan apa yang ingin dicapainya, seringkali tidak merasa bingung dalam menentukan program studi. Sebab mereka tahu jurusan mana yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya. Berbeda halnya dengan siswa yang belum mengenal diri sendiri: mereka akan cenderung ikut arus dan hal inilah yang bisa menjadi penyebab mereka salah memilih program studi saat kuliah.
Lantas, bagaimana cara mengenali diri sendiri agar tidak salah pilih jurusan? Selain mengikuti tes, siswa juga bisa melakukan beberapa hal ini:
- Tuliskan hal-hal yang diminati. Dalam selembar kertas, cobalah untuk menuliskan hal-hal apa saja yang diminati dan sering dilakukan dengan senang hati. Ingatlah bahwa minat tidak selalu sama dengan Siswa bisa menuliskan apa pun sesuka hati, termasuk hal-hal yang sifatnya nonakademik, seperti merajut, menjahit, atau bermain sepeda, misalnya. Dengan demikian, siswa bisa memetakan hal apa saja yang disenanginya.
- Ukur potensi diri. Setelah mengetahui apa saja yang diminati, siswa juga bisa mengukur potensi diri sendiri. Misalnya, salah satu hal yang diminati oleh siswa adalah menulis. Hal yang kemudian bisa dilakukan pada tahap ukur potensi diri adalah melihat apakah siswa memiliki kemampuan dalam menulis. Alat ukurnya bisa berupa nilai dalam pelajaran bahasa Indonesia atau bahkan berupa karya tulis yang dihasilkan. Contoh lainnya, jika siswa berminat dalam bidang kedokteran, maka alat ukur lainnya bisa berupa nilai mata pelajaran Biologi dan lain sebagainya.
- Cek program studi yang segaris dengan minat dan potensi. Jika sudah mengetahui hal yang diminati dan potensi diri, siswa bisa melihat program studi apa yang sekiranya cocok untuk mereka. Misalnya, minat siswa adalah menulis, dengan nilai bahasa Indonesia yang bagus pula, maka program studi yang bisa dipilih dapat berkaitan dengan minat siswa, seperti sastra atau komunikasi.
Nah, itulah hal yang bisa dilakukan siswa untuk mengenali diri sebelum menentukan program studi kuliah. Semoga membantu, ya!