Gangguan Kecemasan, Apakah Termasuk Turunan Genetik?
Dewasa ini, diskusi dan obrolan seputar gangguan kecemasan atau anxiety disorder bukan lagi jadi hal yang tabu. Sebab, masyarakat luas sudah sama-sama mulai mengakui dan memahami seputar gangguan kesehatan mental tersebut. Jadinya, pertanyaan seperti apa itu anxiety disorder tidak lagi sulit dicari jawabannya. Lantas, apakah anxiety disorder itu termasuk kondisi turunan dari keluarga atau genetik?
Penyebab anxiety disorder
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kamu harus tahu terlebih dahulu apa saja gejala dari anxiety disorder. Pada umumnya, orang dengan anxiety disorder akan punya rasa khawatir yang berlebihan, serangan kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, masalah memori, sifat lekas marah, susah tidur nyenyak, serta otot tegang.
Apakah anxiety disorder itu genetik?
Dilansir dari laman Healthline, para peneliti masih belum yakin seratus persen soal penyebab pasti gangguan kecemasan pada seseorang. Pasalnya, setiap kasus anxiety disorder itu punya faktor risiko sendiri-sendiri. Namun, Institut Nasional Kesehatan Mental (NIH NIMH) menyimpulkan kalau seseorang berpotensi memiliki anxiety disorder apabila ia:
- punya pengalaman hidup yang traumatis,
- punya kondisi fisik yang terkait dengan kecemasan (misalnya gangguan tiroid), atau
- punya kerabat biologis dengan anxiety disorder atau penyakit mental lainnya.
Di samping itu, sebuah studi pada tahun 2015 juga menemukan kalau gen RBFOX1 dapat membuat seorang individu berpotensi memiliki generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan umum. Penelitian lain di tahun berikutnya juga menemukan kalau social anxiety disorder, gangguan panik, serta generalized anxiety disorder itu punya kaitan dengan gen tertentu.
Kesimpulannya, anxiety disorder itu bisa disebut sebagai kondisi genetik atau turunan dari anggota keluarga sebelumnya. Akan tetapi, perburukan gangguan ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Artinya, individu tanpa kerabat atau keluarga dengan gangguan kecemasan juga bisa saja didiagnosis dengan kondisi ini.
Biarpun artikel ini bisa menambah wawasan kamu, kebenaran tentang kondisi mental kamu tidak bisa kamu tentukan sendiri (self-diagnosed), ya. Untuk tahu pasti apakah kamu juga mengalami gangguan kecemasan ini atau tidak, silakan kunjungi dokter spesialis terdekat, ya!
Semoga bermanfaat!