4 Tipe Termometer dan Cara Penggunaannya
Termometer seperti termometer digital Omron merupakan salah satu alat kesehatan yang umum ada di rumah. Wajar saja, karena hampir semua orang pasti pernah mengalami demam. Tanpa adanya termometer, maka akan sulit bagimu maupun keluarga untuk memantau kondisi tubuh saat demam.
Penggunaan termometer sendiri bisa dikatakan memiliki kemajuan dibandingkan dulu, di mana termometer yang digunakan terbilang masih termometer manual yang menggunakan air raksa, atau disebut mercury thermometer. Namun saat ini termometer ini sangat jarang digunakan sejaak kehadiran termometer digital yang dianggap lebih mudah digunakan dan lebih akurat.
Untuk lebih memahami alat kesehatan ini, yuk, langsung saja kita bahas tipenya:
- Mercury Thermometer
Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, mercury thermometer adalah termometer yang masih menggunakan air raksa sehingga sering juga dikenal sebagai liquid thermometer. Termometer ini memiliki sumbu pada bagian tengah tempat air raksa berada dan air tersebut akan terus naik hingga mencapai suhu tubuh.
Proses pengukurannya sendiri tidak ada waktu pasti, tetapi biasanya sekitar 5 menit karena tidak ada tanda apapun yang diberikan oleh thermometer. Setelah pengukuran selesai, untuk mengembalikan air raksa ke dasar, kamu harus menggoyangkannya agak keras hingga semua air turun kembali. Namun berhati-hatilah, karena termometer ini terbuaat dari kaca sehingga rentan pecah.
- Digital Thermometer
Ini merupakan termometer yang banyak digunakan saat ini, terutama untuk keperluan di rumah. Proses penggunaannya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan mercury thermometer karena kamu hanya perlu menekan tombol power untuk mengembalikan suhu ke nol.
Untuk penggunaannya kamu bisa menjadikan termometer ini menjadi termometer ketiak, oral thermometer atau termometer mulut, dan juga rectal thermometer atau termometer anus. Tentu saja, kamu dan keluarga harus menentukan terlebih dahulu penggunaannya agar tidak berpindah-pindah tempat sebelum mulai menggunakannya pertama kali.
Namun, untuk kamu dan keluarga yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, disarankan untuk tidak menjadikannya oral thermometer. Sebab, terkadang proses pengukuran menjadi gagal akibat sulit menutup mulut dalam jangka waktu lama saat proses pengukuran.
- Digital Ear Thermometer
Pada dasarnya termometer ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan termometer digital, tetapi dilengkapi dengan sensor yang akan membaca suhu tubuh dari timpani atau telinga. Cara penggunaannya sangat sederhana, cukup menempelkan ujung alat ini pada area dalam telinga dan biarkan beberapa saat sampai suhu tubuh terbaca oleh sensor. Tidak perlu terlalu memasukkannya ke dalam telinga hingga menyentuh gendang telinga, karena ada jarak tertentu di mana alat ini masih mampu membaca.
Hal yang penting adalah, pastikan telinga telah bersih dan tidakk dalam kondisi basah. Begitu pula dengan alatnya. Sebab, kotoran dan cairan dapat mengurangi keakuratan pengukuran suhu tubuh oleh alat ini.
- Forehead Thermometer
Ini merupakan termometer yang banyak digunakan selama masa pandemi kemarin, terutama di fasilitas umum. Sama seperti digital ear thermometer, termometer ini menggunakan inframerah sebagai sistem kerjanya.
Suhu tubuh yang dibaca adalah berasal dari superficial temporal artery, yaitu arteri besar yang ada di kepala dan merupakan cabang dari carotid artery.
Nah, sudah tahu kan apa saja jenis termometer? Jadi, apakah kamu sudah memiliki salah satunya? Atau, sedang berpikir ingin membeli yang mana untuk digunakan di rumah?
Hmm, jangan hanya punya termometer saja, ya. Di rumahmu juga wajib ada alat terapi tens yang berguna untuk meredakan nyeri otot yang mungkin saja selama ini sudah kamu rasakan. Tahukah kamu, melakukan aktivitas fisik yang berat, berolahraga yang tidak sesuai dengan aturan, kurangnya asupan nutrisi ternyata bisa menjadi penyebab nyeri otot, loh.
Untuk itu, kamu disarankan untuk memiliki alat terapi tens-nya!
